Jumat, 28 Oktober 2011

Pentingnya Ilmu Dalam Beramal

Pentingnya Ilmu Dalam Beramal “Rasulullah Saw pernah menginggatkan perihal prilaku tercela melalui hadisnya yang di riwayatkan oleh Imam Bukhari. Baginda Saw bertanya pada para sahabat tahukah kalian siapa yang disebut dengan Muflis atau orang bankrup itu ?. Para sahabat menjawab, mereka adalah yang tidak berharta. Rasulullah Saw meluruskan jawaban itu dan bersabda. “Orang-orang yang bankrup dari umatku adalah mereka yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala seperti pahala shalat, puasa,zakat dsb, tetapi ia juga datang dengan membawa dosa-dosa kerana ia menyimpan berbagai macam sifat dan perilaku tercela, menghina orang lain,memakan harta orang lain secara bathil, menuduh negatif orang lain,mengalirkan darah dan perilaku negatif lainya. Lantas segala pahala kebaikan yang ia miliki akan dialihkan pada mereka yang pernah ia sakiti. Bila pahalanya telah habis dan kesalahannnya masih menumpuk,maka dosa orang-orang yang ia salahi akan di bebankan padanya.Hingga akhirnya ia di lemparkan kedalam neraka jahanam”. ( HR Muslim).


Jelas akan sia-sia sekali kita beramal ibadah, sementara sifat dan perilaku tercela masih juga di pelihara dalam diri,dan hal ini disebabkan oleh kurangnya ilmu dalam beramal khususnya ilmu yang berhubungan dengan apa yang sedang kita lakukan dalam proses ibadah. Ilmu dan amal adalah dua komponen yang harus berlandaskan pada keingginan untuk merealisasikan amaliah,ilmu dan amal tidak boleh dipisahkan,kehilangan salah satu dari keduanya akan menimbulkan kesalahan demi kesalahan bahkan kesesatan.


Tentang pentingnya ilmu ini Rasulullah pernah bersabda “ Siapa yang menghendaki kebahagiaan hidup dunia,harus dengan ilmu,dan siapa yang menghendaki kebahagian akhirat harus dengan ilmu dan barang siapa yang menghendaki kebahagiaan keduanya (dunia&akhirat) juga harus dengan ilmu”. (HR Tabrani). Dari huraian hadis Rasulullah Saw diatas tidak boleh di bantah lagi kalau setiap diri menginginkan kebahagiaan,kesenangan,keharmonian dsb jalan satu-satunya yang harus di tempuh adalah dengan mempelajari,memahami akan ilmunya. Kerana ilmu pengetahuan duniawi maupun ukhrawi memiliki peranan yang sangat penting didalam mewujudkan kedua keinginan tersebut di atas. Bahkan Allah Swt pun menempatkan orang yang berilmu beriman dan beramal soleh sesuai dengan ilmunya pada darjat yang paling tinggi. Jelasnya, Allah yang memiliki segala sesuatu dan maha pemberi pasti memuliakan darjat orang-orang yang didalam dirinya terdapat tiga hal yaitu keimanan yang kukuh, ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan selalu melakukan amal soleh,sabar,ikhlas dan selalu bertawakal pada-Nya. Ilmu adalah landasan iman, hakekat pencarian ilmu pengetahuan pada diri manusia sesungguhnya adalah dalam rangka mengenal Allah Swt dengan segala akibatnya (tauhidullah).


Beramal tampa ilmu jelas sangat tidak rasional bagaikan kapal yang di umbang-ambingkan gelombang di tengah samudra luas sementara keinginan untuk cepat sampai ke daratan sangatlah tinggi,maka hanya mukjizat Allahlah yang paling berperan ketika itu. Begitu juga di dalam kehidupan ini,ibadah bukan hanya sekadar berdiri,rukuk ataupun sujud dalam solat sahaja. Namun,setiap diri akan dituntut untuk melaksanakan apa sesungguhnya hikmah di balik perintah solat itu,begitu juga ibadah-ibadah lainya selain menunaikanya dengan ikhlas dari hikmah yang terkandung di dalamya harus menjadi keutamaan dan tidak boleh di kesampingkan sama sekali. Jelasnya,raihlah keingginan dunia dan akhirat itu sebanyak-banyaknya dan imbangi ilmu itu dengan amaliah ikhlas dan penuh kekhusyukkan. Intinya manusia dapat menilai dan melakukan sesuatu dengan cermat dan hati-hati dan tidak ada kebajikan dalam ibadah kecuali diiringi dengan tafakur,tawakal,maupun perbuatan makruf lainya. Demikian pula didalam menunaikan ibadah-ibadah yang di wajibkan oleh agama,semuanya harus diiringi dengan ilmu dan pemikiran,yaitu memperhatikan dengan cermat dan penuh berhati-hati segala tingkah laku kita dari awal hingga akhir ibadah.


Orang yang selalu mengunakan ilmu dan pemikiran akan menghasilkan ladang amal dan akan selalu menjaga amalanya itu dari perbuatan-perbuatan tercela dalam hidup berinteraksi dengan masyarakat. Sedangkan seseorang yang beramal tanpa di landasi ilmu dan pemikiran,jelas akan di umbang-ambingkan oleh hawa nafsu sehingga akan melahirkan kerugian dan kesia-siaan dalam amaliah tersebut. Amal tanpa ilmu akan rapuh ibarat orang yang perutnya kosong dari bacaan Al Quran, kerana itu bentengilah amal ibadah kita dengan lebih memperkaya lagi ilmu pengetahuan khususnya tentang keagamaan dari berbagai sumber seperti sering membaca buku masalah akhirat,mendengarkan ceramah para ustad dan membuang segala hal yang akan membuat amal ibadah kita tadi tidak bernilai di mata Allah Swt. Islam adalah agama yang menjungjung tinggi nilai-nilai sosial kemasyarakatan, menganjurkan setiap pemeluknya untuk saling beriteraksi,kasi-mengasihi,menjaga persatuan dan kesatuan di antara masyarakat tanpa melihat perbedaan,selagi perbedaan tersebut tidak merendahkan atau menghina nilai-nilai keislaman itu sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar